Lompat ke konten
Beranda ยป Jualan Online adalah Solusi dari Hikmah Industri Otomotif China Saat Dihantam Badai Corona

Jualan Online adalah Solusi dari Hikmah Industri Otomotif China Saat Dihantam Badai Corona

Jualan Online adalah Solusi dari Hikmah Industri Otomotif China Saat Dihantam Badai Corona

Jualan Online adalah Solusi dari Hikmah Industri Otomotif China Saat Dihantam Badai CoronaSahabat Otomotif Bandung, Jika di telisik industri otomotif bukan cuma perkara angka penjualan. Ada jutaan tenaga kerja terserap dari industri tersebut, yang kini dalam ancaman serius akibat pandemi corona.

Jualan Online adalah Solusi dari Hikmah Industri Otomotif China Saat Dihantam Badai Corona

Sebagai contoh, di Amerika Serikat saja setidaknya ada 8 juta orang yang hidup di industri otomotif. Sementara di Eropa angkanya lebih besar lagi, yakni mencapai 14 juta orang.

Angka tersebut mencakup berbagai bisnis pendukung seperti pemasok komponen, produsen, penjual dan banyak lainnya yang berhubungan satu dengan lainnya.

China yang menjadi awal pusat penyebaran virus corona telah mengalami kemerosotan yang tajam di industri otomotif. Penurunan yang sama diprediksi terjadi di Eropa dan berbagai penjuru dunia.

Namun, dari China ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik negara lain. Pada 2 minggu pertama Februari, penjualan mobil baru di China turun 92% dibanding tahun 2019. Pasar mendata, dari 1,8 juta unit kendaraan terjual pada Januari angkanya turun menjadi 250.000 unit saja pada Februari.

Sepanjang Februari, total penurunan tercatat sebesar 81,7% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Beralih ke 15 hari pertama bulan Maret, penurunan tahun ke tahun adalah 47%. Ini jadi indikasi positif lantaran telah terjadi peningkatan singnifikan dibanding bulan Februari.

Peningkatan ini bisa tercapai karena telah dilakukan praktik-pratik penjualan baru oleh produsen mobil di China. Salah satunya melalui pembelian online.

Baca Juga : Populasi Daihatsu Ayla Capai Angka 200 Ribu Unit Setelah Mendarat 7 Tahun Di Indonesia

“Jumlah penjualan online berubah dari beberapa ratus menjadi ribuan dan puluhan ribu. Kami masih menunggu saluran penjualan online untuk benar-benar lepas landas. Saya pikir sekarang bisa dikatakan bahwa mereka (penjualan online) menguasainya. Karena bahkan ketika orang-orang sudah mulai keluar lagi (beraktivitas) pertumbuhan penjualan online terus berlanjut,” ujar salah seorang sumber yang diwawancarai Autocar tanpa menyebutkan namanya.

Poin penting lain adalah ketika memulai kembali industri setelah goncangan ini. Ada waktu yang tenang dan tepat untuk berinteraksi kembali dengan pelanggan. Hal ini penting bagi penjual apalagi sudah memiliki prospek konsumen yang sudah dihubungi sebelumnya.

Bagi merek yang selalu tersedia stok mobil, tentu akan sedikit tenang menghadapi situasi redanya pandemi corona. Namun bagi merek lain yang perlu menggerakkan kembali pabriknya, ini jadi tantangan tersendiri. Di sini pihak manajemen perlu melakukan cara yang tepat sesuai dengan konsumennya bagaimana menghadapi mereka yang tidak sabar menerima mobil baru.

Perubahan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, tidak terhindarkan sebagai akibat dari krisis ini. Bisa jadi cara-cara yang dilakukan industri otomotif melewati pandemi corona akan terus digunakan atau akan tetap sebagai opsi ketika situasi serupa terjadi lagi.

Sumber : Detik Oto